
1. Latar Belakang W.R. Soepratman
- Pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
- Hidup sederhana, sering sakit-sakitan, dan selalu dalam pengawasan Belanda.
- Wafat pada 17 Agustus 1938 di Surabaya, tanpa meninggalkan harta, istri, maupun anak.
2. Sosok Salamah
- Salamah adalah seorang pembantu rumah tangga yang pernah bekerja di rumah kontrakan W.R. Soepratman di Batavia (Jakarta).
- Menurut banyak saksi (Mardina Deriaty, Nonong/Sri Hardjani, keluarga Soepratman), Salamah tidak pernah menjadi istri W.R. Soepratman.
- Ia bahkan berpacaran dengan pria lain saat masih bekerja sebagai pembantu.
3. Klaim Salamah sebagai “Istri”
- Setelah kemerdekaan, muncul klaim dari Salamah bahwa ia adalah istri W.R. Soepratman.
- Tahun 1951, Bupati Rembang melaporkan ke pemerintah bahwa Salamah mengaku menikah dengan W.R. Soepratman sekitar tahun 1920-an.
- Salamah sempat menerima sokongan sosial dan bahkan pada 1961 dianugerahi Bintang Mahaputra Anumerta III atas nama “janda W.R. Soepratman”.
4. Bantahan dari Keluarga & Saksi
- Keluarga besar Soepratman (Ny. Roekijem, Oerip Kasansengari, Oerip Soepardjo) membantah klaim Salamah.
- Alasan bantahan:
- Tidak ada bukti surat kawin sah.
- Saat sakit dan wafat, Salamah tidak hadir mendampingi.
- Kehidupan sehari-hari W.R. Soepratman tidak pernah menunjukkan adanya istri.
- Saksi Nonong, Sri Hardjani, A. Husein, dan lainnya menegaskan Salamah hanyalah pembantu.
5. Kontroversi Hukum & Politik
- Tahun 1958, Pengadilan Negeri Surabaya menetapkan ahli waris sah adalah saudara-saudara perempuan W.R. Soepratman.
- Tahun 1961, setelah desakan keluarga, Salamah mengembalikan Bintang Mahaputra karena tidak bisa membuktikan pernikahannya.
- Namun, media massa tahun 1970–1980-an tetap sering menulis kisah Salamah sebagai “janda W.R. Soepratman”, menambah simpang siur sejarah.
6. Pandangan Keluarga
- Keluarga berkeyakinan klaim Salamah adalah rekayasa, mungkin dibantu oknum untuk kepentingan tertentu.
- W.R. Soepratman pernah berkata ia baru akan menikah setelah Indonesia merdeka (seperti Bung Hatta).
- Kesimpulan keluarga: W.R. Soepratman meninggal dunia sebagai bujang, tidak pernah menikah dengan Salamah atau wanita lain.
7. Kesimpulan
- Salamah hanyalah pembantu rumah tangga W.R. Soepratman.
- Klaimnya sebagai “istri” tidak terbukti sah dan ditolak keluarga serta saksi-saksi.
- Namun, isu ini sempat menimbulkan kontroversi dalam penetapan ahli waris dan pemberian penghargaan negara.
- Sejarah resmi: W.R. Soepratman wafat tanpa istri dan anak, meninggalkan warisan terbesar berupa lagu Indonesia Raya.
*Diintisarikan dari Buku Wage Rudolf Soepratman, karangan Anthony C. Hutabarat